IPNU & IPPNU

SejarahOrganisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) didirikan pada 24 Februari 1954 di Semarang sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) untuk pelajar ...

Sejarah

Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) didirikan pada 24 Februari 1954 di Semarang sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) untuk pelajar dan santri dengan usia maksimal 30 tahun. Sejarah kelahirannya bermula dari tumbuhnya organisasi lokal, seperti Tsamortul Mustafidin di Surabaya (1936), Persatoean Santri NO di Surabaya (1939), Persatoean Anak Moerid NO di Malang (1941), dan lainnya, yang lahir pada masa revolusi kemerdekaan untuk mendukung perjuangan fisik.

Pada tahun 1950-an, muncul embrio IPNU seperti Ikatan Siswa Muballighin NO di Semarang, Persatuan Peladjar NO di Kediri, Ikatan Peladjar Islam NO di Bangil, dan Ikatan Pelajar NO di Medan. Konsep wadah nasional dibahas dalam Konferensi Besar LP Maarif NU pada Februari 1954 di Semarang, yang menyepakati berdirinya IPNU dengan Mohammad Tolchah Mansoer sebagai Ketua Pimpinan Pusat.

IPNU, pada awalnya anak asuhan LP Maarif NU, menjadi badan otonom di bawah PBNU setelah Kongres IPNU ke-6 di Surabaya (1988). Pada Kongres IPNU-IPPNU di Pesantren Mambaul Maarif (1988), asas organisasi diubah menjadi Pancasila, dan usulan penggabungan dengan IRNU kontroversial hingga diputuskan untuk tetap terpisah. Nama kemudian berubah menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Putri-putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Pada Muktamar NU ke-30 di Lirboyo (1999), PBNU mengusulkan kembalinya IPNU dan IPPNU sebagai organisasi pelajar, yang resmi diputuskan dalam Kongres IPNU-IPPNU di Asrama Haji Sukolilo (2003). Ini menandai era baru kembalinya IPNU-IPPNU sebagai organisasi pelajar sesuai dengan khittah awal pendiriannya.

Keorganisasian

Sejarah IPNU dimulai pada 1947, ketika beberapa pemuda NU yang memiliki semangat keagamaan dan kebangsaan mendirikan organisasi ini sebagai wadah untuk mengekspresikan identitas keislaman dan ke-NU-an mereka. IPNU kemudian tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang berperan aktif dalam kegiatan keagamaan, pendidikan, sosial, dan kebangsaan di kalangan pelajar.

IPPNU, yang merupakan organisasi serupa untuk pelajar putri, juga lahir dari semangat yang sama untuk memperkuat identitas keislaman dan ke-NU-an di kalangan pelajar putri. Mereka berperan dalam menjalankan kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial, serta mendukung perkembangan perempuan muslim dalam berbagai aspek kehidupan.

Kedua organisasi ini memiliki struktur organisasi yang terorganisir dengan baik. Mereka memiliki pengurus pusat di tingkat nasional yang memimpin dan mengoordinasikan kegiatan di seluruh Indonesia. Di tingkat daerah dan cabang, terdapat pengurus yang bertugas mengelola program-program dan kegiatan di tingkat lokal.

Sebagai bagian dari NU, IPNU dan IPPNU aktif dalam mempromosikan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan sosial seperti pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu, serta berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan semangat kebersamaan, keagamaan, dan kebangsaan, IPNU dan IPPNU terus berperan dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, dan berkontribusi positif untuk kemajuan bangsa.

Dalam ranah pendidikan, IPNU dan IPPNU memiliki peran penting dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Mereka sering mengadakan program-program pendidikan, seperti bimbingan belajar, pelatihan keterampilan, dan kegiatan-kegiatan edukatif lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada para pelajar agar dapat meraih prestasi akademis yang baik.

Seiring berjalannya waktu, IPNU dan IPPNU terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Mereka juga turut terlibat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan koordinasi antaranggota serta menyebarkan informasi terkini kepada para pelajar.

Sebagai organisasi pelajar yang memiliki akar dalam nilai-nilai keislaman, IPNU dan IPPNU tidak hanya fokus pada pembinaan akademis dan sosial, tetapi juga pada pembinaan karakter dan moral. Mereka mendukung pembentukan generasi muda yang memiliki integritas, rasa tanggung jawab, dan semangat berkontribusi positif untuk masyarakat.

Pelajar NU saat ini dianggap sebagai pemimpin NU di masa depan, dan Ikatan Pelajar NU (IPNU) serta Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) dianggap sebagai pintu masuk pertama untuk memahami Nahdlatul Ulama. Menurut Muhammad Sahlani, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah IPNU Kalimantan Selatan, dalam IPNU, para anggota diperkenalkan dengan dasar-dasar NU, Ahlusunnah wal Jama'ah, serta materi IPNU. Mereka juga diajarkan tentang kepemimpinan dan ke-Indonesiaan. Sahlani menekankan bahwa tujuan Nahdlatul Ulama, yaitu mempertahankan aqidah Ahlusunnah wal Jama'ah dan NKRI, harus diperkuat oleh para pelajar NU. Dia mengatakan bahwa para pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan, dan IPNU merupakan NU masa depan. Untuk mempersiapkan diri, pelajar NU diingatkan untuk selalu belajar, berjuang, dan bertakwa. Sahlani meyakini bahwa proses belajar akan membantu pemimpin masa depan untuk memimpin organisasi dengan baik dan menggerakkan jamaah. Oleh karena itu, pelajar NU diharapkan mempersiapkan diri untuk berkontribusi dalam NU di masa mendatang.

BatikUnik
27 Nov 2023   41 kali
Kontak Kami